Monday, November 3, 2014

Talas Dapat menurunkan Berat Badan

Talas Dapat menurunkan Berat Badan
Kenaikan berat badan tentu menjadi masalah yang meresahkan kaum hawa. Apalagi jika terus bertambah sehingga akhirnya timbul masalah kegemukan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan. Talas yang rendah lemak dan tinggi serat dapat membantu menurunkan berat badan dalam waktu singkat. Benarkah?

Banyak wanita yang ingin menurunkan berat badan menghindari asupan karbohidrat seperti nasi. Padahal asupan karbohidrat tetap dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi untuk beraktivitas sehari-hari. Asupan karbohidrat nasi, sebenarnya bisa diganti dengan jenis karbohidrat lainnya seperti nasi merah, nasi hitam, kentang dan talas. Makanan-makanan tersebut merupakan sumber karbohidrat yang tinggi serat namun rendah kalori sehingga tetap mengenyangkan.

Talas. Talas termasuk umbi-umbian yang tak asing di telinga. Makanan khas kota Bogor ini mengandung kalori, lemak, protein, karbohidrat, zat besi, kalsium, fosfor, vitamin A, vitamin B dan vitamin C yang baik untuk kesehatan. Dikatakan oleh Ir. Edhi Sandra, M.Si, ahli tanaman, umbi talas memiliki banyak manfaat yang salah satunya adalah untuk menurunkan berat badan. Hal tersebut sudah terbukti secara klinis dan medis bahwa talas rendah kalori dan rendah karbohidrat dibandingkan dengan kentang, serta mengandung   serat tinggi.

Dalam 100 gr talas kukus tanpa bumbu terdapat 142 kalori yang berasal dari karbohidrat. Selain itu, dalam 100 gr talas hanya mengandung 0,75 gr lemak dan 5,3 gr serat yang baik untuk melancarkan pencernaan. Oleh karena itu dengan hanya makan talas yang direbus, dikukus atau dipanggang, maka dalam waktu dua minggu berat badan akan turun sekitar 6-8 kg. Namun jika tidak sanggup hanya makan talas dalam waktu dua minggu, maka talas dapat dijadikan camilan ringan saat lapar. Dengan menjadikan talas sebagai camilan maka berat badan turun 2-4 kg sebulan.

Selain dapat membantu melangsingkan tubuh, umbi-umbian seperti talas, singkong, ubi jalar dan jagung yang direbus juga baik untuk kesehatan. Karena di dalam 100 gr talas rebus tidak mengandung kolesterol jahat maka mereka yang sudah lanjut usia jika rutin makan umbi-umbian tersebut maka dapat menurunkan risiko penyakit diabetes melitus, kolesterol, darah tinggi, dan penyakit lanjut usia lainnya. Talas memiliki efek fakmakologis atau antipembengkakan karena mengandung zat besi, kalsium, garam, fosfat, protein serta Vitamin A dan B. Talas mengandung betakaroten yang mampu menjaga kesehatan mata dan kulit untuk mencegah radikal bebas penyebab penuaan dini.

Camilan Sehat. Yang perlu diperhatikan ketika berdiet adalah asupan makanan yang masuk harus dikeluarkan adalah asupan makanan yang masuk harus dikeluarkan dengan cara melakukan aktivitas fisik agar berat badan tidak naik. Karena itu, konsumsi makanan harus diperhatikan agar tubuh tidak mengalami yoyo syndrome. Yoyo syndrome adalah penurunan berat badan, namun berat badan naik kembali dalam waktu singkat karena tidak melakukan program diet. Dalam melakukan diet, dianjurkan untuk makan 5-6 kali dalam sehari, yang diawali dengan sarapan. Dijelaskan oleh dr. Ida Gunawan, SpGK, dokter spesialis gizi klinik, umbi-umbian seperti talas, singkong, ubi jalar dan jagung bisa digunakan sebagai camilan sehat rendah lemak. Misalnya pukul 07.00 pagi sarapan dengan menu roti gandum dan susu, sereal atau bubur. Kemudian pukul 09.00-10.00 makan buah-buahan potong sebagai camilan. Pukul 12.00 makan siang.

Saat makan siang, kurangi porsi nasi putihnya secara perlahan-lahan. Contoh jika biasa makan satu mangkuk nasi putih maka kurangi seperempatnya dalam waktu tiga hari pertama, setelah itu kurangi kembali menjadi setengahnya setiap kali makan. Hal ini juga berlaku untuk makan malam. Jadi dalam sehari makan karbohidrat satu mangkuk yang dibagi dua untuk makan siang dan untuk makan malam. Untuk makan siang, tidak ada pantangan dalam lauk-pauk. Tetap boleh makan daging dan ayam untuk memenuhi nutrisi tubuh tetapi dengan jumlah sedikit dan diselang-seling setiap satu minggu sekali.


Kemudian pada pukul 15.00-17.00 biasanya perut terasa lapar sehingga bisa makan umbi-umbian sebagai camilan. Pada pukul 19.00 makan malam, perbanyak sayur-sayuran yang direbus agar hasilnya lebih baik Selain itu, lakukan aktivitas fisik selama 15 menit sebelum tidur seperti jalan kaki atau stretching untuk membakar kalori. Indri (Info Kecantikan)

2 komentar: